Kamis, 28 November 2013

Sejarah dan Perkembangan Ejaan

Sejak dijadikan bahasa nasional, bahasa pengantar, dan bahasa resmi, bahasa Indonesia sudah mengalami beberapa kali perubahaan ejaan. Ejaan tersebut ialah Ejaan Van Ophuysen, Ejaan Republik atau Ejaan Suwandi, dan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Pada tahun 1901 lahirlah Ejaan Van Ophuysen. Ejaan ini berlandaskan aturan ejaan Melayu dengan huruf Latin yang dirancang oleh Charles Adrian Van Ophuysen dengan bantuan Engku Nawawi gelar St. Makmur dan Muhammad Taib Soetan Ibrahim. Waktu itu, usaha ke arah penyempurnaan ejaan mulai dirintis. Hal itu terbukti dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1983 di Solo. Kongres menyarankan agar ejaan lebih diinternasionalkan. Selanjutnya, pada tahun 1947, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Ejaan Republik sebagai ejaan resmi. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 19 Maret 1947. Ejaan ini merupakan penyederhanaan ejaan terdahulu.
Misalnya: badjoe menjadi badju.
        tjoetjoe menjadi tjutju.

Kongres Bahasa Indonesia ke-2 diadakan pada tahun 1945 di Medan. Pada kongres tersebut, selain dibicarakan asal-usul bahasa Indonesia juga dibicarakan penyusunan peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia. Pada tahun 1956 dibentuklah panitia Priyono-Katopo. Panitia itu berhasil merumuskan patokan-patokan baru. Rumusan tersebut melahirkan Ejaan Melindo (Melayu Indonesia), ejaan yang berdasarkan konsep perjanjian persahabatan antara Persekutuan Tanah Melayu dan Indonesia dengan usaha mempersamakan kedua bahasa tersebut, tetapi perkembangan ejaan ini terhenti karena situasi politik, Selanjutnya, pada tahun 1967 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengesahkan panitia Ejaan Bahasa Indonesia dengan tugas menyusun konsep penyempurnaan ejaan.

Pada tahun 1967, Ketua Gabungan V Komando Operasi Tertinggi (KOTI) mengeluarkan surat tanggal 21 Februari 1967. Surat tersebut berisi rancangan peraturan ejaan terdahulu yang dipakai oleh tim KOTI sebagai pembicaraan dengan Malaysia tentang Ejaan Bahasa Indonesia dan Ejaan Malaysia. Pembicaraan tersebut diadakan di Jakarta tahun 1966 dan Kualalumpur tahun 1967. Rancangan tersebut baru dikeluarkan bersama oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mashuri) dan Menteri Pelajaran Malaysia (Husen On). Rancangan tersebut dipakai sebagai bahan pengembangan bahasa nasional kedua negara itu. Selanjutnya, rancangan itu diseminarkan pada tahun 1972 di Puncak dan diperkenalkan kepada masyarakat/setiap departemen dan ditetapkan tanggal 20 Mei 1972. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1972 hasil seminar tersebut diresmikan menjadi EYD. Kata badju misalnya, dalam EYD ditulis baju dan tjutju menjadi cucu hingga saat ini.

RAGAM BAHASA

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Macam-macam variasi bahasa berupa dialek, aksen, laras, dan gaya yang khas. Karena kita orang Indonesia banyak ragam bahasa yang dipergunakan tergantung kita tinggal dimana. Karena di Indonesia terdapat banyak pulau tentu bahasa untuk percakapan yang dipergunakan berbeda pula.
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain;

-Ragam bahasa undang-undang
 Yaitu bahasa yang ditulis kedalam buku undang-undang

-Ragam bahasa jurnalistik
 Yaitu bahasa yang digunakan dalam memberitahukan atau menuliskan suatu peristiwa

-Ragam bahasa ilmiah
 Bahasa yang digunakan dalam penulisan ilmiah

-Ragam bahasa sastra
 Bahasa yang digunakan dalam buku-buku sastra

 Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas:
 Ragam lisan yang antara lain meliputi:

-Ragam bahasa cakapan
 Bahasa yang digunakan dalam bahasa sehari-hari

-Ragam bahasa pidato
 Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan sesuatu

-Ragam bahasa kuliah
 Bahasa yang digunakan dalam percakapan antar mahasiswa dan dosen

-Ragam bahasa panggung
 Bahasa yang digunakan dalam bahasa pentas

Ragam bahasa menurut hubungan antar pembiacara dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara

-Ragam bahasa resmi
 Bahasa yang digunakan jika kita menyampaikan sesuatu atau berbicara dengan orang penting dengan menggunakan EYD

-Ragam bahasa akrab
 Bahasa yang digunakan antar sesama teman

-Ragam bahasa agak resmi
 Bahasa yang digunakan antara ayah dengan seorang teman

-Ragam bahasa santai
 Bahasa yang digunakan dalam bahasa sehari-hari